Ada kumpulan tafsir penting dari ayat ini. Didapati kumpulan penjelasan dari kalangan mufassirin mengenai makna surat Al-Ma'arij ayat 21, antara lain seperti termaktub: 19-30. Sesungguhnya manusia diciptakan bertabiat suka berkeluh kesah dan rakus. Bila ditimpa keburukan dan kesulitan, dia banyak berkeluh kesah dan bersedih. Orang beriman dilarang untuk berkeluh kesah kepada orang lain, bersedih karena urusan duniawi dan menghormati orang lain karena kekayaannya. Kemudian bersyukur dan ridha atas segala ketetapan Allah. Dalam Kitab Nashoihul 'Ibad karya Syaikh Nawawi Al-Bantani disebutkan ada tiga perkara yang harus dijauhi orang beriman. Dari tiga perkara ini Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah: 155) "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az Zumar: 10) Ketika Anda menerima ujian, percaya saja bahwa Allah telah mempercayakan Anda bahwa Anda bisa melewati setiap ujian yang diberikanNya. Tidak memiliki gairah hidup, mengadu/mengeluh tidak saat bermunajat pada Allah, tetapi berkeluh kesah kepada sesama manusia yang barangkali tidak memiliki solusi atas masalahnya. Akan lebih baik jika orang yang dikunjungi adalah orang yang memahami agama supertitles ustadz atau ustadzah atau orang lain yang memahami agama dengan baik Banyak ayat di dalam al-Qur'an, Allah l memerintahkan manusia untuk bersyukur kepada-Nya. Maka syukur ini adalah ibadah dan bentuk ketaatan atas perintah Allah l. Allah l berfirman, "Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian ingkar" (Q.S. al-Baqarah [2]: 152). .

berkeluh kesah kepada allah