OneDay Trip Itinerary! — Travel Diary of Lenny Lim. Jalan Jalan Ke Jambi. One Day Trip Itinerary! Bingung di Jambi mau jalan-jalan ke mana? Jujur, aku sebagai orang Jambi aseli juga bingung karena bagiku Jambi itu lebih ke "rumah" jadi keinginan buat traveling itu gak begitu ada. Kalau mau blak-blakan, di kota Jambinya sendiri atraksi
PERSIAPANJALAN JALAN KE AMERIKA SERIKAT ( U.S.A ) Alhamdulillah wasyukurillah puji Tuhan Insya Allah kesampean ke negara adikuasa Amerika serikat! Awal nya rencana saya adalah ingin ke negara Inggris (poundsterling mahal,males ah!) padahal baru saja pindah rumah karena rumah lama terjual, belum juga 2 bulan pindahan eh suami mutasi pindah
Jalanjalan Lelaki Ini Kongsi Pengalaman Melancong Ke 4 Buah Negeri Di India Dengan Kereta Api Lelaki warga Indonesia ini mengambil masa 11 hari untuk mengembara ke empat buah negeri iaitu Delhi, Udaipur, Agra dan Jaipur.
PadahalIndia adalah sebuah negara yang eksotis, dimana pengalaman dalam menjelajahinya akan memperkaya jiwa. Makam Kaisar Humayun dari Dinasti Mughal di Delhi. Saya harus mengakui, bahwa berjalan-jalan di India tidaklah mudah. Bahkan jika itu dilakukan secara berkelompok sekalipun. Apalagi jika dilakukan secara solo dan independen. Dibutuhkan
Jalanjalan ke India akan membuat Anda mengetahui banyak hal, tempat wisata di India sangat banyak, masing-masing berkaitan erat dengan tradisi sekitar. Akan tetapi, sebelum pergi ke India, ada beberapa berkas yang perlu kalian persiapkan dengan matang terlebih dahulu, supaya ketika menjadi backpacker, Anda tidak dianggap sebagai Backpaker ke
BacaJuga : Pengalaman Jalan-Jalan Ke Candi Borobudur. Pengalaman Saya Jalan-Jalan ke Setu Babakan. Dijamin bagi para wisatawan yang berkunjung ke candi ini pasti akan terpukau melihat bangunan candi yang merupakan salah satu yang termegah di Asia Tenggara Ini. Ketika saya berkunjung kompleks candi, saya bersama-sama rombongan besar lainnya
. Mungkin sudah sering mendengar cerita-cerita indah ataupun kurang mengenakan saat jalan-jalan di India. Tentang kemegahan keindahan Taj Mahal, keindahan pegunungan bersalju di Kashmir, Mumbay yang dikenal sebagai Bollywood dengan filmnya. Itu semua berada di India bagian tengah dan utara. Tempat-tempat yang sudah populer bagi orang Indonesia dan ramai mereka kunjungi. Sementara saya memilih pergi ke selatan India. Tepatnya negara bagian Tamil Nadu. Saya mengunjungi kota besarnya, Chennai, dan daerah pegunungan Kodaikanal di Didinggul. Kalau di peta, Tamil Nadu membentang di ujung selatan anak benua. Berbatasan dengan Kerala. Dekat dengan Sri Lanka. Untuk ke Tamil Nadu, pastinya harus melalui Chennai. Ibukotanya yang menyajikan pemandangan yang kontradiktif. Kota metropolitan ini memiliki dua wajah. Pada satu sisi, modernitas sudah terlihat di mana-mana. Namun di sisi lain, wajah kusam, kumuh, dan semrawut masih dominan. Dulu dikenal dengan nama Madras. Kini menjadi pusat budaya, ekonomi, dan pendidikan terbesar di selatan India. Kota ini adalah kota metropolitan terbesar keempat di India. Jumlah penduduknya saja lebih dari delapan juta jiwa. Metro Chennai adalah area urban dengan populasi terbanyak ke-36 di dunia. Jadi tak heran ketika menelusuri kota metro seluas kilometer persegi ini, setiap sudut kota selalu ramai. Di mulai di gerbang utamanya, Chennai Internasional Airport, manusia berjejal di pintu keluar. Menunggu kerabat, teman, atau tamu. Apalagi sopir taksi datang menawarkan jasanya seperti di Indonesia. Kalau langsung keluar pasti membuat bingung dengan banyaknya orang. Patung Anna Salai di Pusat Kota Chennai Pemandangan serupa dijumpai di atas kereta yang membawa dari bandara ke pusat kota. Orang-orang berdesak-desakan naik kereta. Mereka berjejal di atas kereta. Bagi yang tidak kebagian tempat duduk, berdiri di tengah-tengah hingga nyaris tumpah di pintu. Jangan membayangkan kereta ini seperti kereta di Jepang atau Singapura. Kalau pernah melihat film Slumdog Millionire, begitulah keadaan kereta di Chennai. Di bus kota pun begitu. Terutama pada jam-jam sibuk seperti berangkat atau pulang kerja. Bus jadi moda transportasi yang paling banyak digunakan. Orang berdiri dalam bus yang sesak. Kalau tak kebagian tempat di dalam, ya menggantung dekat pintu. Ketika hari pertama berada di Chennai, awal Januari lalu, para pengemudi bus yang dikelola pemerintah sedang mogok. Seorang polisi dan warga Chennai yang saya temui mengungkapkan hal tersebut. Jadi tidak banyak bus yang beroperasi. Setiap bus yang melintas, selalu padat penumpang. Pantas saja, saya dan banyak warga yang harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan tumpangan. Atau beralih ke kereta. Saya ikut beralih menggunakan kereta ke pusat kota. Meski kota metropolitan, wajah Chennai tak ubahnya kota lama. Banyak bangunan-bangunan berwajah kusam dengan gaya lama. Perpaduan gaya Mugals dan British yang menghasilkan gaya Indo-Saracenic. Kota metro ini memang tumbuh dengan percampuran gaya arsitektur Hindu, Islam, dan Gotik. Bahkan bangunan institusi yang muncul lebih dulu banyak bergaya era kolonial. Gaya arsitektur bergaya kolonial itu bisa dilihat pada bangunan Fort Saint George yang dibangun tahun 1640, Madras High Court yang dibangun tahun 1892, Southern Railway Headquarters, Ripon Building, dan Government Museum. Lalu bangunan Senate House of the University of Madras, Amir Mahal, Bharat Insurance Building, Victoria Public Hall dan The College of Engineering. Bangunan-bangunan itu, kalau tak bercat putih, pasti bercat warna merah tua. Catnya banyak yang sudah mengelupas atau sudah tampak kusam. Warga Chennai menunggu bus di Chennai Central Selain bergaya Indo-Saracenic, banyak juga bangunan bergaya Gotik. Misalnya yang terlihat pada bangunan stasiun kereta Chennai Central dan Chennai Egmore. Chennai Central adalah pusat pertemuan seluruh moda transportasi. Stasiun kereta, stasiun bus, dan sebentar lagi stasiun Metro, berada di Chennai Central. Bangunannya khas dengan cat warna merah hati. Bangunan-bangunan itu sudah ada sejak abad ke-17. Bahkan bangunan tertua dan masih ada sampai sekarang dibangun pada abad ke-7 dan abad ke-8. Kesan zaman dulu atau bahasa kerennya jadul pun langsung muncul ketika berkeliling melihat kota ini. Bak melihat Jakarta pada era 80-an. Kesan era 80-an makin kental saat melihat bus kota yang melayani jutaan warga. Kalau pernah melihat film Dono, Kasino, Indro, dari tahun 80-an, pasti bisa membayangkan model bus di Chennai. Catnya sudah kusam, bahkan terkelupas. Memiliki banyak jendela tetapi kacanya sudah copot. Jadi angin langsung menerobos masuk ke dalam bus. Di tengah kota metroplitan ini banyak kawasan-kawasan kumuh yang tampak semrawut. Terutama di sepanjang jalur kereta. Gubuk yang menjadi rumah permanen warga juga berderet di pinggir jalan raya. Gubuk-gubuk itu berukuran kecil. Tampaknya hanya terdiri dari satu ruangan, tanpa kamar mandi. Warganya kadang duduk berkumpul sambil lesehan di tanah. Sehari-hari mereka menggunakan bahasa Tamil yang berbeda dari bahasa Hindi atau bahasa nasional India. Makanya orang-orang dari India bagian utara berkomunikasi dengan orang Tamil menggunakan bahasa Inggris. Gelandangan tidur di mana-mana. Fakta ini membuat syok karena mereka tidur di sembarang tempat. Bahkan di trotoar jalan yang terpapar panas matahari atau diguyur hujan. Mereka hanya menutup tubuh sampai kepala dengan sarung. Namun kebiasaan warga yang paling membuat syok adalah kencing di sembarang tempat. Di pinggir jalan, di tembok bangunan, atau di samping kendaraan. Terkadang mereka berderet-deret buang air kecil sambil berdiri. Sudut jalan di Marina Beach Kebiasaan ini tak hanya dilakukan pria dewasa. Orang tua juga seolah membiasakan anaknya yang masih kecil untuk pipis sembarangan tempat. Bahkan wanita dewasa sekalipun melakukan kebiasaan ini. Sekali waktu, saya melihat seorang nenek juga kencing dekat tong sampah sambil berdiri. Jadi jangan heran kalau menelusuri kota ini, tercium bau pesing. Bau pesing di mana-mana, ditambah bau sampah. Kebiasaan warganya yang membuang sampah sembarangan memunculkan titik tumpukan sampah. Termasuk di tepian jalan besar. Karena relatif lama tak diangkat sehingga menebar aroma busuk. Lalu datanglah sapi-sapi mengaduk-aduk sampah untuk mencari makan hingga berserakan. Pemandangan serupa juga tampah di kawasan wisata seperti pantai. Chennai memiliki pantai terpanjang kedua di dunia. Marina Beach yang membentang sepanjang 13 kilometer di Teluk Bengali. Pantai ini ramai tetapi tidak terurus. Sampah berserakan mencemari lautan pasir. Pantai Trikora di Bintan atau Pantai Mirota di Pulau Galang jauh lebih terurus dan bersih. Dibalik wajah kumuh Chennai dan kebiasaan warganya yang buruk, banyak juga kemajuan yang dicapai kota yang ramai dikunjungi wisatawan ini. Bandara Internasional Chennai sebagai pintu masuk kawasan selatan India adalah bandara tersibuk ke keempat di India. Menyadari banyaknya kunjungan wisatawan, pemerintah India membangun Bandara Chennai relatif megah. Melihatnya seperti perpaduan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar dan Bandara Kualanamu di Medan. Ritual di Kuil tertua di Chennai Akses ke pusat kota sangat mudah dengan berbagai moda transportasi. Jalan layang dan jalan tol dalam kota sudah ada. Jalan layang bahkan sudah saling silang atau pararel. Bandara Chennai sendiri sudah dihubungkan dengan kereta antarkota dan metro sejak lama. Kereta ini sudah ada sejak tahun 1939. Lebih dulu dari Jakarta yang baru memiliki kereta bandara akhir tahun lalu. Bahkan bandara ini telah dilayanai Metro Rail Chennai atau MRT seperti di Singapura meski masih belasan kilometer dan belum sampai ke pusat kota. Stasiun dan jalur menuju bandara ini sudah siap sejak tahun 2016. Sementara di pusat kota, beberapa stasiun sudah siap. Saat ini sudah ada dua jalur. Pembangunan terus berlanjut dan diperpanjang hingga kini. Selain kereta dan metro, moda transportasi lainnya adalah taksi. Termasuk taksi online. Saat Indonesia masih berkutat soal pro-kontra, taksi online di Chennai sudah bebas menjemput penumpang di bandara. Di Bandara Internasional Chennai, tersedia tempat penjemputan khusus yang disediakan untuk taksi online seperti Uber dan Ola. Tak heran, teman di India menyarankan saya menggunakan taksi online saja kalau tiba tengah malam. Meski begitu, Chennai dengan budayanya yang masih kental menarik wisatawan untuk datang. Penerbit buku panduan wisata Lonely Planet menyebutkan Chennai masuk sepuluh besar kota di dunia yang dikunjungi tahun 2015. Pada tahun yang sama, BBC juga melabeli Chennai sebagai hottest city atau kota yang paling layak untuk dikunjungi dan ditinggali dalam waktu yang lama. Hal ini karena perpaduan modernitas dan nilai-nilai budayanya masih kental. Lonely Planet menambah label Chennai dengan sebutan kota kosmopolitan terbaik kesembilan di dunia.*** 4038
- Bujet tiap orang tentu berbeda. Untuk bisa menikmati berbagai pengalaman India seutuhnya disarankan untuk tidak terlalu mengirit misalnya, cari tempat wisata yang gratis saja. Pilihan akomodasi juga tak boleh sembarangan, utamakan keamanan. Berikut perkiraannya Andy Kristono Konsultan Desain, Surabaya, yang baru saja liburan ke India. * Pilih penginapan sekelas hotel bintang 2 atau 3.* Sempatkan naik kereta First Class 1AC supaya bisa merasakan layanan kelas satu untuk kereta api di India. Nyaman, ada makan malam dan sarapan, plus wifi on board.* Menyewa mobil Tata Winger yang cukup untuk 6 orang sehingga kita dapat beristirahat selama perjalanan antarkota.* Selalu makan di restoran/depot kecil yang kelihatan higienis.* Menikmati wisata-wisata khas India meski berbayar. Misalnya, naik gajah dan tari India. Itu nggak bisa dinikmati di tempat lain lho. Perkiraan BiayaPesawat Surabaya–Kolkata PP promo AirAsia Rp pesawat Indigo Kolkata–New Delhi Rp kereta First Class New Delhi–Kolkatta Rp on Arrival VOA Rp INR mobil 4 hari per orang Rp INR mobil dan tur di Kolkatta per orang Rp INR sekamar berdua Rp card Metro Delhi terusan Rp INR 150Tuktuk per orang Rp INR 200Guide per hari dibagi 6 orang Rp Show per orang Rp gajah di Amber Fort per orang Rp Makan per orang selama 7 hari Rp Biaya Total Sekitar Rp 8 Juta Keterangan 1 INR = Rp 208,3* Terkini
Saya sudah tiga kali plesiran ke India, boleh dong congkak? Yeeekaaaan Yaaadooong *kibas poni*. Kalau nggak ada aral melintang, nanti lebaran mau ke sana lagi ah. Mudik ceritanya. Alih-alih mudik, sebenarnya mau kabur saja dari suasana lebaran di rumah. Biar nggak ada yang nanyain “kapan kawin?” Bhuahahahahaha. Nah sebagai Anaq Gawl India yang berpengalaman jalan-jalan di sana, neh saya tuliskan “Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan sebelum Jalan-jalan di India”. Semuanya berdasarkan pengalaman saya pribadi. Langsung saja cekibroooooooooooot!!! Visa Saya asumsikan kamu sekalian sudah punya tiket pulang pergi ke India. Jadi tinggal mengurus visa India saja. Loh katanya India sudah bebas visa untuk Warga Negara Indonesia? Yes memang benar, tetapi kita masih wajib apply visa India secara online. Dan kolom pembayaran sudah ditiadakan. Kzl khan? Aku tiga kali ke sana masih bayar visanya huvt. Visa akan diemailkan ke email kamu ketika sudah disetujui, nah itu dicetak dan tinggal kasihkan di imigrasi di sana. Cetaknya A4 atau folio saja, jangan sampai dicetak 16R jumbo, apalagi sampai kamu pigura segala. Ingat yak! Apply visa India dulu sebelum berangkat, jangan sampai enggak. Karena pernah ada kejadian ada yang berangkat ke India tanpa punya visa, otomatis ditolak berangkat oleh maskapai. Dia hanya berpegangan pada informasi “India bebas visa”. Kapan harus apply visa India? Meski di website tertulis prosesnya 2×24 jam hari kerja. Alangkah baiknya mengajukan dua minggu atau sebulan sebelumnya. Pengalaman pribadi pernah lima hari sebelum berangkat, dan sebulan sebelum berangkat. Seorang kawanku malah parah, sudah seminggu apply belum juga approve. Dan besoknya dia harus berangkat ke India. Otomatis dia kejang-kejang galau. Beruntung, dalam perjalanan ke bandara dia terima email kalau visanya disetujui. Kalau kamu nggak mau sport jantung hanya karena nungguin visa disetujui. Ajukan lebih awal. Oh ya untuk website resmi pengajuan visa India secara online bisa klik tautan di sini. Jangan salah yak! Karena banyak yang scam juga. Panduannya klik di tautan di sini. Uang Saku Nggak usah khawatir bangkrut di India, di sana super murah. Sekali makan sekitar 10-20k. Penginapan dari mulai yang busuk sampai yang mewah ala sultan. Transportasi juga murah kalau mau benar-benar merakyat. Tersedia pilihan first class yang super duper layanannya sampai yang kelas rakyat. Meskipun saya keturunan sultan, saya lebih suka tidur di hostel yang murah-murah, dan banyak pakai transportasi umum, biar merakyat bhuahahaha. Yang bikin bangkrut justru tiket masuk tempat wisata yang digetok 10 kali lipat, bahkan 20 kali lipat harganya dari orang lokal. Kalau orang India sendiri bayar 6000 perak, kamu harus bayar 50k. Tiket masuk ke Taj Mahal saja sudah cukup menguras kantong. Kenapa? Nggak usah tanya. Begitulah perasaan para bule yang masuk ke Borobudur dan Prambanan, atau Taman Nasional Bromo. Mereka digetok lebih tinggi daripada kita yang orang lokal. Untuk tukar mata uang Rupee bisa tukar di money changer sebelum berangkat. Saya lebih suka tarik ATM di sana. Kartu debit yang pernah saya pakai adalah CIMB Niaga, BCA, hingga BNI. Asal di kartu debit kamu ada logo Visa, MasterCard, atau Cirrus. Kartu debit berlogo GPN nggak bisa dipakai narik duit di luar negeri. Untuk biaya tarik duit bisa tanyakan ke bank masing-masing. Makanya kalau narik sekalian yang banyak biar nggak kena biaya lagi. Buat jaga-jaga bisa bawa dolar saja. Bayangkan kalau kamu nggak bawa duit sepeserpun, terus ATM bermasalah. Dan saya pernah bhuahahaha. Makanan Memang benar harga makanan di India murah, yah gimana nggak murah kalau yang dijual makanan vegetarian. Kalau mau makan daging kambing atau ayam banyak juga kok yang jual di rumah makan muslim, atau restoran dengan tulisan NON VEG. Nggak usah khawatir urusan halal haram di India. Yang jadi masalah adalah kalau lidah dan perutmu susah menerima makanan India. Saya pribadi sehari, dua hari, sampai tiga hari, okelah makan kari India. Empat hari seterusnya sudah mulai eneg dan mual. Makanan di sana itu pedesnya nendang banget, dan karakter makanannya juga cenderung asam. Buat kamu yang lidahnya manja bisa bawa bekal dari rumah seperti dendeng kering, saus sambal sasetan, boncabe, kering tempe, kering kentang, jangan bawa jiwa yang kering dan gersang. Halah. Dan makanan kering lainnya yang menurutmu bisa dibawa bekal. Thali Set Nasi nggak susah kok dicari di sana, rata-rata semua menyediakan nasi. Jangan berharap nasinya cocok dengan lidah nusantara yang terbiasa makan nasi punel. Nasinya pera banget, sudah nasi putih rasanya tawar, kayak makan kerikil. Masih mending nasi biryani yang dimasak pakai bumbu dan berminyak. Fish Thali Namun yang namanya plesiran kurang afdol kalau nggak nyicipin makanan orang-orang sana. Kalau masuk restoran dan nggak ngerti harus pesan apa, mintalah menu. Sudah lihat menu dan nggak ngerti juga harus pesan apa karena asing? Biasanya ada Dosa, isinya hanya roti yang dimakan dengan Dhal semacam sup kacang. Ada juga Masala Dosa, sudah dosa bermasalah lagi. Sama kek Dosa, cuma ditambahi kentang. Terus ada juga Thali set, ini lebih komplit lagi. Terdiri dari nasi dan roti paratha. Cocolannya bermacam-macam, mulai dari Aloo Gobi kentang, Dhal, Sambar, dsb. Thali sebenarnya masakan India Selatan, tetapi umum ditemukan di mana-mana. Kalau mau irit ya pesan roti paratha udah plus cocolan kari. Saya pernah nyobain Idli, roti kayak apem putih bersih, rasanya? Anjiiiiiiiiiirrr kecut bangeeeeeeett. Ternyata dibuat dari beras yang difermentasi. Umumnya dimakan saat pagi hari. Idli Kalau minuman kamu wajib nyobain Lassi semacam yoghurt dicampur rempah, banyak dijual dengan berbagai rasa buah-buahan. Chai atau teh, kalau kamu mungkin familiar dengan teh tarik. Wajib coba di India, bahkan Chai di pinggir jalan pun rasanya enak. Minuman jalanan lainnya semacam es tebu rasanya beda banget dengan yang di sini. Banana milkshake dan Mango Milkshake juga jadi menu favorit saya di pinggir jalan. Sanitasi Sudah bukan rahasia umum kalau di India katanya kumuh. Beberapa tempat so-so-lah dengan negeri sendiri. Tetapi toilet umumnya emang parah. Orang pipis sembarangan di tembok-tembok juga banyak. Bahkan yang boker sembarangan pun ada wkwkwkw. Bau pesing sampai bikin pusing, hingga bau busuk ketek orang di MRT juga ada bhuahahaha. Jangan khawatir, di tempat wisata bersih kok. Cari penginapan yang bintang dua ke atas jika nggak mau kena zonk kamar mandi. Hostel-hostel dormitory yang saya inapi pun sudah layak dan bersih, bahkan beberapa melebihi ekspektasi. Yang perutnya menye-menye manja, jaga makanan yak. Gak usah sok-sok-an jajan di jalan. Mending beli air kemasan saja kalau nggak mau diare. Kalau perutku sih kebal, jajan di jalanan juga nggak takut. Minum air pun kadang isi di beberapa kran air minum yang disediakan di tempat wisata. Cuma terakhir kunjungan ke India saya diare di hari-hari terakhir. Bukan karena makanan, tetapi karena daya tahan yang menurun. Waktu itu musim panas, tiap hari kepanasan, makan jarang karena nggak selera saking panasnya, minum air dan jus mangga melulu. Alhasil mencret dalam perjalanan enam jam di atas kereta dari Udaipur menuju Jaipur. Bayangkan betapa tersiksanya saya. Sudah toilet nggak ada air, beberapa kali boker hanya keluar air saja. Tisu basah saya sampai habis buat cebok bhuahaha. Jadi obat diare dan tisu basah wajib bawa untuk jaga-jaga. Colokan Listrik Hal sepele tetapi penting yang sering terlupakan adalah colokan listrik. Kayak kamu yang selalu terlupakan oleh gebetanmu, padahal kamu sudah sangat care. Pret! Setiap negara berbeda-beda colokan listriknya. Kalau di India colokannya lucu, ada 5 lubang. Jadi gimana dong? Sebenarnya pakai colokan dua pin yang umum di Indonesia bisa masuk, tetapi agak longgar. Pakai colokan tiga pin juga bisa. Sebisa mungkin bawa universal travel adapter deh, beli di toko online murah kok. Bisa dipakai di berbagai negara di dunia. Daripada sudah jalan jauh-jauh terus nggak bisa isi daya listrik kamera dan handphone. Rugi nggak bisa foto-foto. Pernah saya kelupaan bawa travel adapter waktu ke Filipina, semua gadget dayanya habis. Jadilah seharian saya nyari toko peralatan elektronik buat beli adapter. Ngeselin dan ngabisin waktu. Internet Selama perjalanan saya keliling luar negeri, nggak pernah saya beli kartu lokal untuk internetan di sana. Lebih suka mengandalkan wifi gratisan di hotel atau tempat-tempat umum. Pokoknya lost connection deh kalau di jalan. Saya benar-benar bisa menikmati perjalanan tanpa terdistraksi notifikasi sosial media. Sayangnya di India agak susah menemukan tempat umum dengan wifi gratisan. Nggak kayak di Indonesia, kampungku saja di tiap warung kopi bisa wifian secara gratis. Kalau kamu niat beli kartu SIM lokal di India, percayalah tidak mudah. Dan prosesnya sungguh rumit. Kalau kamu punya kenalan orang India, mungkin bisa membantu kamu. Atau kalau mau sewa portabel wifi sebelum berangkat. Kalau saya sih ogah, jalan sendiri dan sehari 150k. Bangkrut aku kalau jalannya seminggu. Kalau ramai-ramai masih enak bisa patungan. Memang internet bisa membantu kamu hemat transportasi di India, sebab bisa instal OLA. Semacam Go-jeknya India. Bisa pesen bajaj sampai taksi tanpa harus ngotot menawar. Nggak internetan seminggu di India pun saya masih bisa survive. Terus kalau nyasar gimana? Kan butuh Google Maps dan koneksi internet. Beruntung saya dilahirkan dengan otak cerdas dan nggak gaptek bhuahahaha. Zaman sekarang Google Maps bisa diunduh peta offlinenya. Atau bisa install Osmand. Favorit saya justru Tinggal unduh area tujuan, tanpa koneksi internet dijamin nggak bakalan nyasar. Bagaimana jika kamu tidak bisa terputus dari internet? Alternatifnya kamu bisa beli paket roaming atau sewa travel wifi dari Indonesia. JavaMifi menawarkan koneksi internet cepat di beberapa negara termasuk India. JavaMifi bisa tethering sampai 5 gadget sekaligus, jadi jika jalan rame-rame bisa patungan yang bisa menghemat ongkos. Baterainya juga awet sampai 15 jam. Untuk sewa bisa langsung ke Transportasi Transportasi di India yang kelas rakyat itu murah banget. Kalau punya nomor lokal dan ada internetnya bisa instal OLA. Di kota besar semacam Delhi dan Mumbai ada MRT atau Subway. Yang agak susah di Agra dan Jaipur. Kalau nggak punya OLA kudu pinter nawar harga bajaj. Ada bus kota, tetapi susah juga kalau nggak ngerti rutenya. Untuk pindah antar kota bisa naik kereta api yang tiketnya bisa dipesan di website resminya. Bisa dipesan 60 hari sebelum keberangkatan, tetapi beberapa rute bisa dipesan 30 hari sebelumnya. Karena kereta api di sana adalah transportasi masal idola masyarakat. Jadi untuk kelas rakyat alias sleeper selalu penuh kursinya. Makanya jangan mepet pesennya. Kalau kamu pesen yang first class kemungkinan besar dapat kursi. Mahal memang, tetapi dapat makan. Kalau pesen yang sleeper saya rekomendasikan untuk pilih upper berth alias kasur paling atas. Panduan serba-serbi kereta api di India bisa baca di tautan ini. Scam India gudangnya scam, hampir di semua kota ada. Mulai dari tukang bajaj yang ngegetok harga. Sampai orang-orang yang ngaku suci di tempat ibadah. Kadang udah deal harga sekian, pas bayar minta lebih. Alasannya nggak ngerti Inggris. Disamperin siapa aja dan diguide gratis, ujung-ujungnya minta duit. Jadi apa jurusnya kalau kamu ketemu orang-orang resek kayak gitu. Mulai sekarang belajar bentak orang deh, belajar ancam orang dan bilang mau lapor polisi, belajar jadi raja tega. Saya pernah dipaksa beli souvenir dan orangnya mengiba-iba “We both moslem bro, you should help me, buy this souvenir bla bla bla”. Saya nggak mau dan dia ngotot minta sumbangan. Heeeeeeeh codot dalam ajaran agama ada yang namanya ikhlas, kalau saya nggak mau ngasih yasudah jangan dipaksa. Enyah kau dari hadapanku, pakai jual agama segala. Penjaja souvenir ataupun penyedia jasa transportasi biasa agresif banget. Kalau kamu terbiasa dengan pedagang souvenir di tempat wisata Indonesia yang agresif. Di India lebih agresif lagi. Anak-anak kecil apalagi yang suka mepet-mepet dan pegang-pegang. Kalau masih selow saya biasanya bilang nahin baca nehi untuk menolak. Kalau dibilangin nggak pergi juga dan masih maksa, saya naikin nada suara dan menghardik “NAHIN TUM JAO”. Terus kalau ada yang pegang-pegang tangan saya bentak “HAATH CHHODO MUJHE” bacanya hat coro mujhe. Terus kalau berani kamu maki-maki dia sambil teriak “SAALE KUTTE KAMINEY”, dijamin kamu bakalan digebukin banyak orang bhuahahaha. Riset dan Riset Banyak-banyakin googling deh dan cari informasi tentang India. Mulai dari tiket masuk berapa, jam buka dan tutup tempat wisata. Nggak lucu kan kamu di Agra pas hari Jumat terus berangkat ke Taj Mahal. Ya pasti gerbangnya ditutup rapat. Cari tahu jarak antar kota, berapa lama durasinya, turun di stasiun mana. Di Agra ada dua stasiun, di Delhi ada tiga stasiun. Salah milih stasiun nggak akan keluar jadwal keretanya. Atau berangkat ke stasiun pasti akan ketinggalan kereta. Dan jarak antar stasiun itu nggak dekat, ditambah macet. Puyeng kan hahahaha. Keamanan Pertanyaan paling umum “Jalan-jalan ke India aman nggak?” Sesungguhnya tidak ada tempat di dunia ini yang benar-benar aman dari segala musibah dan bahaya. Diam di rumah saja bisa tiba-tiba gempa dan mati tertimpa atap. Mandi di Jacuzzi mahal bisa kepleset dan kejedot terus gegar otak. Memang jalan di India waspadanya harus waspada kuadrat dari biasanya. Bukan berarti India nggak aman, selama perjalanan saya nggak pernah mengalami hal buruk. Kecuali hampir kecopetan di grepe-grepe di MRT di Delhi. Pelecehan seksual juga nggak pernah mengalami, hanya pernah diajakin ML sama mas-mas bewok di stasiun Chittorgarh. Mungkin saya cowok bisa bilang begitu, bagaimana dengan cewek? Di perjalanan saya ketemu dengan banyak traveler cewek dan mereka solo alias sendiri. Mereka lebih ekstrem karena berencana atau sudah jalan-jalan di India selama tiga mingguan. Dan mereka aman. Logikanya kalau ada dua jalan bercabang, yang satu gelap dan yang satu terang benderang. Kamu pilih lewat jalan yang mana? Simple as that. Ke India itu menyisakan dua kesan, kamu akan benci banget atau kamu akan cinta banget. Selamat jalan-jalan dan berpetualang ke India.
Jangan lupa follow channel Telegram TRPbm untuk updates terkini, relevan dan menarik! Selepas beberapa negara seluruh dunia membuka pintu sempadan mereka, ramai yang mengambil peluang untuk kembali melancong selepas dua tahun terkurung’ di dalam negara masing-masing. Antara negara yang telah membuka pintu sempadan mereka adalah seperti Korea, Thailand, United Kingdom dan banyak lagi. Bercakap tentang pergi bercuti, perkara pertama yang perlu diambil kira adalah tentang bajet dan lokasi menarik yang ingin dituju. BACA JUGA Lelaki Ini Kongsi Itinerari Trip Bajet Ke Turki. RM3,600 Je Seorang! Jom ke India! Bila pergi bercuti, lokasi yang sering menjadi tumpuan mesti negara-negara Eropah yang sejuk. Apa kata kita ke negara sekitar pula seperti India? Teringin juga nak tahu ada apa di sana. Sumber Xianhua Baru-baru ini seorang pengguna Twitter Jak yang merupakan warga Indonesia telah berkongsi pengalamannya ke beberapa negeri di India seperti Delhi, Agra, Jaipur dan Udaipur dengan menaiki kereta api. Jom baca perkongsiannya di bawah Sebelum tiba di India. Bila kita nak tinggal di negara asing dalam beberapa tempoh, beberapa persediaan seperti tempat penginapan, kemudahan berkomunikasi serta pengangkutan perlu diteliti terlebih dahulu untuk memudahkan urusan. Kad sim untuk telefon Untuk pengembara ke India, ada dua jenis yang boleh digunakan sama ada menggunakan kad sim India seperti Airtel atau chip roaming Felxiroam yang berbentuk pelekat dan hanya ditampal di belakang kad sim telefon anda. Penerbangan Lelaki ini memilih untuk menaiki syarikat penerbangan Thai Airways untuk ke India dari Indonesia. Sudah pastinya perlu transit di Thailand apabila menaiki penerbangan dari negara tersebut. Antara pengalaman pahit yang dikongsikan adalah apabila minyak wanginya yang baru dibeli dibuang ke dalam tong sampah oleh pihak penerbangan di Thailand ketika transit. Keesokan harinya, penerbangan ke Delhi tiba pada jam pagi. Zon waktu di India adalah UTC+ Kalau anda lihat lapangan terbang di India, boleh tahan cantik juga. Sumber Twitter Tiba di India. Selepas tiba di lapangan terbang, masa untuk mencari stesen kereta api bagi memulakan pengembaraan di India. Menurut lelaki itu, cuaca di sana agak panas iaitu 37 darjah celcius tetapi bahangnya seperti 42 darjah celcius. Tidak peliklah banyak berita tentang gelombang haba di India. Disebabkan tiada kereta persendirian, lelaki ini banyak menggunakan perkhidmatan e-hailing seperti Uber dan Ola. Nak naik beca elektrik pun ada ya. Tapi kalau anda nak sewa kereta pun tiada masalah. Beca elektrik. Sumber Twitter Pengembaraan sekitar India bermula. Lelaki ini mengambil kereta api dari Delhi dan tiba ke bandar Agra tiga jam kemudiannya. Suasana di dalam kereta api ini agak sempit dan dipenuhi dengan katil tiga tingkat di kiri dan kanan. Bayangkan cuaca agak bahang, pendingin hawa pun tiada. Memang masak oi! Sumber passportandpixes Setibanya di Agra, lelaki berkenaan menaiki teksi ke tempat penginapan untuk berehat. Antara lokasi yang dituju oleh pengembara ini ketika India adalah seperi berikut Agra – Taj MahalJaipur – Amber Fort, Jal Mahal, Hawa Mahal, Pink City dan Panchvati CircleUdaipur – Monsoon Palace dan City PalaceDelhi – Jama Masjid, Connaught Place Banyak sebenarnya budaya dan warisan masyarakat India yang kita boleh belajar bila berada di negara tersebut. Menarik juga kalau dapat pelajari dengan lebih mendalam. Kalau anda nak tahu perjalanan penuh 11 hari lelaki ini ketika di India, boleh klik [DI SINI] untuk membaca perkongsian penuh. Solo Traveling ke Negeri Bollywood, India 🇮🇳Negara yang biasanya diledekin karena street foodnya, ternyata masih banyak makanan yang enak dan bersih.A thread Jak zqhr June 8, 2022 Kongsi cerita menarik dan terkini bersama kami di media sosial TRPbm Facebook, Twitter, dan Instagram.
detikTravel Community - Traveling ke India pasti menghadirkan pengalaman baru untuk traveler. Sebelum pergi ke sana, simak beberapa hal berikut agar liburan makin nyaman dan berkesan. Tentu sangat bermacam-macam kejadian yang dialami setiap para pelancong. Emosi bercampur aduk ketika bepergian bermil-mil jauhnya dari rumah membawa sensasi tersendiri bagi para traveler. Saya misalnya yang backpacking ke hal, ilmu, pelajaran hidup yang saya dapatkan ketika berkunjung ke sana. Berat rasanya meninggalkan satu momen paling sakral dengan keluarga yaitu lebaran Idul lebaran yang harusnya mudik, kumpul dengan keluarga besar, malah yang saya lakukan sebaliknya, jauh dari rumah, mudik ke negara lain. Kali ini saya akan membagikan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika bepergian ke India berdasarkan pengalaman yang saya Jaga KesehatanHal ini sangat penting karena makanan di India sangat berbeda dengan makanan kita sehari-hari. Penuh dengan rempah-rempah yang tajam dan khas. Berbagai macam hidangan dari yang manis semanis-manisnya, sampai dengan yang pedas dan tidak bisa tertelan di pelancong yang kerap kali terkena delhi belly alias mencret. Pernah selama saya di sana, saya nyaris pingsan, saking panasnya sampai harus membatalkan puasa saya karena kepala saya sudah berputar-putar, penglihatan saya sudah gelap dan malam juga di kereta, saya tiba-tiba demam dan untung ada obat yang siap sedia. Makanya sangatlah perlu membawa obat-obatan, obat diare, minyak kayu putih, obat demam, sakit kepala, masker, tisu basah, dan hand informasi, di sudut –sudut jalan di India berbau pesing. Dimana-mana bisa terlihat orang yang pipis sembarangan. Jadi jangan heran kalau ke India bau pesingnya sangat Cetak TiketBiar saat di imigrasi mudah dan lancar, bagi yang mengurus VOA Visa On Arrival harus mencetak tiket pulang. Pengalaman kemarin, teman saya tidak mencetak sampai-sampai berdiam lama dan harus beradu kata dengan petugas imigrasi karena urusan tidak mencetak tiket pulang. Selain tiket pulang petugas juga meminta print-an bookingan hotel. Jadi ingat, wajib untuk cetak tiket!3. Musim panas, pakai sun blockMusim panas di India luar biasa panas, teriknya minta ampun. Bisa sampai 40 derajat celcius. Muka saya sampai terbakar dan radang saking panasnya. Pernah saya perhatikan di sekitar bawah mata saya muncul benjolan-benjolan seperti habis di gigit semut. Mungkin karena tidak memakai sunblock, atau krim wajah yang saya pakai tidak cocok melawan panas yang Beli SIM Card lokalPenggunaan ponsel dan layanan internet sangat bakal membantu kita dalam bepergian. Browsing untuk keperluan traveling, aktif di sosial media, komunikasi dengan keluarga dan teman sangat dibutuhkan. Untuk penggunaan layanan internet menggunakan provider dari simcard yang kita punya di Indonesia bakal memakan biaya yang sangat berhemat sebaiknya membeli SIM Card di negara yang kita kunjungi. Di India, provider yang terkenal dan bagus adalah Airtel dan Vodafone. Disediakan berbagai macam paket sesuai dengan kebutuhan masing-masing Tawar hargaMembeli barang pasti mutlak dilakukan jika sedang bepergian ke mana-mana. Entah itu keperluan sehari-hari traveling, makan, transportasi, oleh-oleh segala macam harus dengan nyali yang di India rata-rata menaikkan harga jualannya bisa sampai 7 kali lipat dari harga seharusnya. Saya pernah membeli satu celana yang dari harga 500 rupee menjadi 150 rupee saja, dan pernah juga membeli kain sari buat oleh-oleh dari harga 900 rupee menjadi 300 rupee. Hebat kan?Sampai suatu hari saya pernah dikejar sama penjual saking ngototnya minta diturunkan harga barangnya. Sudah memasang tampang kaku, keras kepala, no ekspresi toh akhirnya penjualnya menyerah Senyum secukupnya, Ramah seperlunyaKebanyakan jika bepergian kita harus bersikap ramah, dan supel ke warga lokal. Kali ini saya yang orangnya suka nyengir, senyum lebar akhirnya mendadak menjadi agak dingin. Sebagai traveler cewek harus hati-hati, soalnya laki-laki India banyak yang iseng dan suka berbuat jahil ke orang saja tidak selalu harus memasang tampang dingin selama traveling, untuk sikap ini saya berlakukan di tempat-tempat yang ramai, misalnya di pinggir jalan besar, dalam stasiun, pasar,dalam kereta, dan Tas anti pencuriTempat uang, kredit card, paspor haruslah sangat aman tempatnya. Jangan sekali-kali menyimpan benda-benda vital tersebut di backpack Anda. Dianjurkan untuk membeli fanny pack, belt money, neck pouch, atau leg pouch biar aman dari pencuri. Ada beragam jenis safety wallets, tergantung traveler, mau yang anti air juga kondisi di India sangat padat, gaya hidup yang tergolong rendah, kriminal semakin merajalela juga. Jadi tetap waspada. Alhamdulilah selama di sana, tidak ada satu barangpun dan serupee pun yang dicolong. Intinya, jangan banyak tingkah dan harus terus mengecek barang-barang berharga Bertanya itu perluTentunya setiap bepergian seringkali dihadapkan dengan situasi dimana kita harus meminta orang lain untuk membantu kita ke tempat yang ingin dituju. Selain mengandalkan google map, bertanya ke orang lokal itu ke petugas, polisi, atau semacamnya. Misalnya saja arah gerbong, platform, counter tiket, atm, nama stasiun, dan sebagainya. Bukannya orang India tidak bisa dipercaya, cuman aparat biasanya lebih tahu. Umpamanya kalau tidak ketemu sama aparat petugas, ya pintar-pintarlah bertanya ke orang lokal yang perawakannya bisa untuk di tanyai. Misalnya orang yang perawakannya mirip businessman, mahasiswa. Tipe pantas untuk ditanyailah, yang jelas jangan ke kuli atau penjual jajanan di pinggir Jangan jajan sembaranganSaya tipe orang yang suka ngemil. Cemilan di India bermacam-macam. Harus lihat-lihat juga kalau ingin merasakan cemilan di India. Misalnya mau makan kacang-kacangan, atau manisan, harus hati-hati untuk dikemas bersih dan tempat jualannya juga bersih, soalnya banyak pedagang-pedagang yang jualannya nggak ditutup, lalat, dan debu dimana-mana. Masak mau makan jajanan yang dikerok pake tangan yang kukunya hitam semua?10. Hindari minum air kranBedanya di India dan Indonesia adalah yang ini. Selalu ada spot Free Drinking water yang tersedia. Kali ini jangan sekali-kali meminum air yang disediakan gratis itu. Mending berkorban 2 Rupee untuk sebotol air mineral daripada harus menanggung perut yang bakal melilit sepanjang Jeli soal transportasiJangan Taksi. Pasti mahal dan selama saya di sana saya tidak pernah mau naik taksi. Kalaupun itu urgent banget, pilih bajaj saja. Para pengendara bajaj dan bus di sana bukan main gilanya. Bisa terlempar sana-sini saking di India bermacam-macam, jika tempat yang ingin dikunjungi dekat bisa jalan kaki atau naik becak. Agak jauh bisa naik bus dan bajaj. Kalaupun naik bajaj dan becak harus nawar-nawar juga. Secara mereka tahu yang mana turis mana oranag lokal. Naik Metro juga sangat disarankan. Sangat tepat waktu dan saya naik bus tujuan ke Lotus temple, si kondektur minta 10 rupee per orang, tapi untung ada penumpang lain yang memberi tahu untuk bayar 5 rupee saja. Untung saja!12. Ingat waktuBagi traveler cewek mutlak waspada dengan bepergian di malam hari. Di India kerap kali tidak aman untuk turis asing. Pernah suatu malam, pas malam lebaran, saya dan teman saya berkunjung ke tempat pasar malam untuk membeli baju sari buat lebaran jam 10 malam lewat, kami berdua harus ke tempat gang sempit untuk menjahit lengan baju sari kami. Pas saat pulang, di depan kami tiba-tiba ribut, sekelompok laki-laki bergerombol, mabuk, dan berkelahi. Wah, kami langsung ambil langkah Jangan terlihat seperti turisBerbaur dengan orang lokal itu penting. Banyak manfaatnya, bisa dikasih makan gratis, dimudahkan masuk kuil, dibantu jadi guide, dan masih banyak lagi lainnya. Banyak pelancong yang gayanya sangat mencolok. Pakaian yang dikenakan, camera terekspos kelihatan mencolok banget, bisa-bisa jadi sasaran empuk. Bisa saja di rampok, dibodohi dan dikerumuni para peminta-peminta. Saya kerap kali mengucapkan phrase bahasa India, dan memakai baju sari biar terlihat seperti orang lokal.
pengalaman jalan jalan ke india